TUGAS IBD (Ilmu Budaya Dasar)
NAMA: WIDI HERLIANA
NPM: 19213255
KELAS: 1EA13
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNDARMA
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cinta
merupakan pengalaman yang sangat menarik yang pernah kita alami dalam
hidup ini. Sangat disesali, orang pada umumnya masih bingung akan apakah
cinta itu sesungguhnya. Kebingungan mereka semakin bertambah ketika
dunia perfileman memperkenalkan arti cinta yang salah dimana penekanan
akan cinta selalu dititik beratkan pada perasaan dan cerita romantika.
Dari
jaman dulu sampai sekarang hakikat cinta kasih masih menjadi
perbincangan yang tidak dibatasi secara jelas dengan makna yang luas
pula. Walaupun, sulit juga untuk diungkapkan dan diingkari bahwa cinta
adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang cukup fundamental. Begitu
fundamentalnya sampai-sampai membawa Khalil Gibran, seorang punjagga
terkenal, berpendapat bahwa “Cinta hanyalah sebuah kemisterian”.
Cinta sangat erat dalam kehidupan dan tidak bias di pisahkan dalam
kehidupan. Tidak pernah selintas pun orang berpikir bahwa cinta itu
tidak penting. Mereka haus akan cinta, mereka butuh akan cinta.
Kendati
pun demikian, hampir setiap orang tidak pernah berpikir tentang apa dan
bagaimana cinta itu. Padahal berpikir tentang apa dan bagaimana cinta
itu, cinta bisa diibaratkan sebagai suatu seni yang
sebagaimana bentuk seni lainnya sangat memerlukan pengetahuan dan
latihan untuk bisa menggapainya.
Begitupun
dengan kasih sering sekali kita terkecoh bahkan sulit untuk membedakan
cinta dan kasih itu sendiri. Oleh karena itu, penulis sangat tertarik
mengambil judul makalah Manusia dan Cinta Kasih, agar dapat membantu
kita semua untuk lepas dari ketidak jelasan Cinta Kasih yang selalu
menjadi bahan perenungan, diskusi, cerita yang tidak pernah ada
akhirnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka berikut penulis akan merumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
- Apakah pengertian cinta kasih tersebut?
- Apakah pengertian kasih sayang?
- Apa sajakah macam-macam cinta itu?
- Bagaimana mewujudkan rasa cinta dan kasih sayang agar kehidupan tentram dan damai terjadi
1.3 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan pembahasan makalah ini, yaitu berdasarkan rumusan masalah di atas .
- Untuk mengetahui makna cinta kasih
- Untuk mengetahui makna kasih sayang
- Untuk mengetahui macam-macam cinta
- Untuk mengetahui cara mewujudkan rasa cinta kasih dan sayang agar hidup tentram dan damai tercapai
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Cinta Kasih dan Sayang
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian cinta kasih. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwodarminta,
cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada),
ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata
kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas
kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan kasih itu hamper sama sehingga
kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu,
cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada
seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun
cinta dan kasih mengandung arti yang hamper sama, antara keduanya
terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa
yang mendalam, sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk
mengeluarkan rasa, mengarah pada orang atau yang dicintai. Dengan kata
lain, bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan
secara nyata.
Erich Fromm (1983: 24-27) dalam bukunya Seni Mencintai menyebutkan
bahwa cinta itu terutama member, bukan menerima, dan member merupakan
ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam
member adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta
selalu menyertakan unsure-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan,
tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan.
Dr. Sarlito W. Sarwono mengemukakan
bahwa cinta itu memiliki tiga unsure, yaitu ketertarikan, keintiman,
dan kemesraan. Keterikatan adalah perasaan untuk hanya bersama dia,
segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman yaitu adanya
kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara Anda
dan dia sudah tidak ada jarak lagi sehingga panggilan-panggilan formal
seperti Bapak, Ibu, Saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama
atau sebutan seperti sayang. Sedangkan kemesraan adalah adanya rasa
ingin membelai atau dibelai, rasa kangen jika jauh dan lama tidak
bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang. Ketiga
unsur cinta tersebut sama kuatnya, jika salah satu unsur cinta itu tidak
ada maka cinta itu tidak sempurna atau dapat disebut bukan cinta.
Secara
sederhana cinta kasih adalah perasaan kasih sayang yang dibarengi unsur
terikatan, keintiman dan kemesraan (Cinta Ideal / Segitiga Cinta) di
sertai dengan belas kasihan, pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah
laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab yang diartikan akibat yang
baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian,
keseimbangan dan kebahagiaan.
2.2 Pengertian Kasih Sayang
Pengertian
kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S
Poerwadaminta yitu perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka
pada seseorang. Dalam berumah tangga kasih sayang merupakan kunci
kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam
kasih sayang sadar atau tidak dituntut tanggung jawab, pengorbanan,
kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga
keduannya merupakan suatu kesatuan yang utuh. Seorang remaja menjadi
frustasi, morfinis, berandalan dan sebagainya itu disebabkan karena
kekurangan perhatian dan kasih sayang dalam kehidupan keluarga.
2.3 Macam-macam Cinta
Menurut
Erich Fromm (1983 : 54) dalam bukunya Seni Mencintai mengemukakan
tentang adanya berbagai macam-cinta yang dapat di uraikan sebagai
berikut :
1. Cinta Diri Sendiri
Secara
alami manusia mencintai dirinya sendiri (self love) dan banyak orang
yang menafsirkan cinta diri sendiri diidentikan dengan egoistis. Jika
demikian cinta diri sendiri ini bernilai negatif. Namun apabila
diartikan bahwa cinta diri sendiri adalah mengurus dirinya sendiri,
sehingga kebutuhan jamsmani dan rohaninya terpenuhi seimbang ini
bernilai positif. Dengan demikian cinta terhadap dirinya tidak harus
dihilangkan tetapi harus berimbang dengan cinta kepada orang lain untuk
berbuat baik.
2. Cinta Sesama Manusia / Persaudaraan
Cinta
kepada sesama manusia atau persaudaraan (agape. Bahasa Yunani) itu
merupakan watak manusia itu sendiri dan diwujudkan dalam tingkah laku
atau perbuatannya kepada sesama manusia. Perbuatan dan perlakuan yang
baik kepada sesama manusia bukan berarti karena seseorang itu membela,
menyetujui, mendukung dan berguna, bagi dirinya, melainkan dating dari
hati nuraninya yang ikhlas disertai tujuan yang mulia. Motivasi
perbuatan dan perlakuan seseorang mencintai sesama manusia itu
disebabkan karena pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendirian
(manusia sebagai makhluk social) dan sudah merupakan suatu kewajiban.
3. Cinta Erotis
Cinta
yang erat dorongannya dengan dorongan seksual (sifat membirahikan) ini
merupakan sifat eksklusif (khusus) yang bias memperdayakan cinta yang
sebenarnya. Hal itu dikarenakan cinta dan nafsu tersebut letaknya tidak
berbeda jauh. Disi lain Cinta erotis jika didasari dengan cinta ideal,
kasih sayang, keserasian maka berfungsi dalam melestarikan keturunan
dalam ikatan yang sah yaitu pernikahan. Sebaliknya jika tidak didasari
kasih sayang yaitu nafsu yang membutakan akal pikiran sehingga yang ada
hanya nafsu birahi didalamnya akan timbul rasa ketidak puasan bias
berakhir dengan sebuah perceraian bahkan akan mungkin timbul juga
perselingkuhan atau ke tempat pelacuran yang didalamnya tidak mungkin
akan timbul rasa kasih sayang karena yang ada hanya nafsu birahi berhubungan badan saja, dengan uang sebagai bayarannya.
4. Cinta Keibuaan
Kasih
sayang itu bersumber dari cinta keibuan, yang paling asli dan yang
terdapat pada diri seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Ibu dan anak
terjalin suatu ikatan fisiologi. Seorang ibu akan memelihara anaknya
dengan hati-hati penuh dengan kasih sayang dan naluri alami seorang ibu.
Sedangkan menurut para ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan
kebapakan bukan karena fisologis, melainkan dorongan psikis.
5. Cinta terhadap Allah
Merupakan
puncak cinta manusia, yang paling jernih, spiritual dan yang dapat
memberikan tingkat perasaan kasih sayang yang luhur, khususnya perasaan
simpatik dan sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan
membuat cinyta menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam
kehidupan dan menundukkan semua bentuk cinta yang lain.
6. Cinta terhadap Rasul
Ini merupakan ideal yang sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
2.4 Mewujudkan Cinta Kasih
Untuk dapat mewujudkan cinta kasih dan sayang dalam kehidupan agar tentram damai dan bahagia dapat dengan cara :
1. Cara mewujudkan cinta diri sendiri
Dapat
dilakukan dengan mengurus dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jasmani
dan rohani dirinya sendiri terpenuhi secara wajar. Contohnya mandi,
menyisir rambut, memaka wangi- wangian, mengenakan baju yang sopan tidak
melanggar adat atau norma yang ada.
2. Cara mewujudkan cinta sesama manusia / persaudaraan
Dapat
dilakukan dengan perbuatan yang bersifat sosial dan kemanusian.
Contohnya saling tolong menolong, kerja bakti, saling tepo seliro, Jean
Henry Dunant ( 1882-1910) seorang bankir dan penulis berkebangsaan Swiss
yang atas suka relanya menolong setiap orang yang menderita luka-luka
dalam pertempuran Solferino (1859) mendirikan Palang Merah International
(1863)
3. Cara mewujudkan cinta erotis
Dapat
dilakukan apabila dilandasi dasar cinta kasih yang bertanggung jawab
dan tidak melanggar adat atau norma yang ada. Contohnya cinta eotis
seorang lelaki terhadap perempuan yang di sudah di ikat pernikahan di
dasari percintaan.
4. Cara mewujudkan Cinta Keibuan
Dapat
dilakukan dengan dilandasi kasih sayang ibu yang tak terhingga terhadap
anaknya dari sejak dikandung, melahirkan, dan mengurus sampai
menikahkan dengan tanpa pamrih sedikitpun dan doanya yang selalu
menginginkan dan melihat anaknya bahagia di jauhkan dari segala
kesusahan.
5. Cara mewujudkan Cinta kepada Allah
Dapat
dilakukan dengan dilandasi cinta yang teramat sangat dan meniadakan
Tuhan selain Allah dengan beraqidah yang kokoh dan bertaqwa atau
menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan yang sudah di tentukan
Nya.
- Cara mewujudkan Cinta kepada Rasull
Dapat
dilandasi dengan cinta dengan mencontoh suri teladan yang baik yang ada
pada diri rasul yaitu sidiq, tablig, amanah, dan fatonah yang di
laksanakan setiap saat selama masih diberi kehidupan oleh sang maha
hidup.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan ini dapat ditarik suatu kesimpulan :
- Manusia pada hakikatnya tidak akan dapat terpisahkan dari Cinta kasih dan sayang
- Cinta kasih Ideal itu adanya tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman dan kemesraan atau sering juga di sebut Segitiga Cinta yang satu sama lain harus sinergi, selaras, seimbang satu sama lain.
- Cinta dan kasih mengandung arti yang hamper sama, tapi antara keduanya terdapat perbedaan, yitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih meupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa mengarah kepada yang dicintai.
- Cinta itu mulia, bisa sangat indah, cinta itu sebuah kebahagiaan, tetapi manakala cinta itu tidak sesuai dengan apa yang diharpakan, apa yang diperkirakan dan apa yang didambakan bertolak belakang dari kenyataaan yang sudah terlanjur tercipta dalam angan-angan maka cinta bisa sangat menyakitkan dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa.
3.2 Saran
Dengan
diselesaikannya makalah ini penulis berharap makalah ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan pembaca. Dan dapat menyadari bahwa cinta dan
kasih sayang itu adalah suatu anugera yang terindah yang telah diberikan
oleh yang maha kuasa dan bisa lebih mencintai dan juga mengasihi satu
sama lain
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, M 1987. Budi Nuarani Filsafat Berikir. Jakarta :Titik Terang.
Suryadi, M.P 1985. Ilmu Budaya Dasar. Buku Materi Pokok. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Terbuka.
Poedjawijatna, I.R. 1986. Etika, Filsafat Tingkah Laku. Jakarta : Bina Aksara.
Faisal, Sanapiah dan Mappiare. Tanpa Tahun. Demensi-Demensi Psikologi. Surabaya : Usaha Nasional.
From.Erich. 1983. Seni Mencintai. Jakarta: Sinar Harapan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar